Inkompatibilitas
(incompatibility) adalah bentuk ketidaksuburan yang disebabkan oleh
ketidakmampuan tanaman yang memiliki pollen dan ovule normal dalam membentuk
benih karena gangguan fisiologis yang menghalangi fertilisasi.
Sistem
inkompatibilitas terdiri dari dua tipe, yaitu gametofitik dan sporofitik.
Sistem inkompatibilitas gametofitik ditemukan pada semanggi, rumput, bit gula,
kentang, dan tembakau. Pada sistem gametofitik, kecepatan tumbuh tabung pollen
dikendalikan oleh rangkaian alel yang disimbolkan dengan S1, S2, S3, dan
sebagainya.
Inti pollen
adalah haploid sehingga hanya memiliki satu alel inkompatiblitas. Jaringan
tangkai putik pada tanaman ibu adalah diploid sehingga memiliki dua alel
inkompatibilitas. Jika alel inkompatibilitas pada inti pollen identik dengan
salah satu alel pada jaringan tangkai putik, pertumbuhan tabung pollen pada
tangkai putik akan lebih lambat dan pembuahan akan jarang
terjadi.
Jika alel
inkompatibilitas pada inti polen berbeda dengan kedua alel pada jaringan tangkai
putik, maka tabung pollen akan tumbuh pada kecepatan normal dan fertilisasi
akan berlangsung secara normal.
PERTANYAAN
1. Apa yang terjadi
jika tanaman dengan genotipe S1S2 menyerbuk sendiri, atau diserbuki oleh
tanaman lain dengan genotipe S1S2?
2. Jika tanaman
dengan genotipe S1S2 diserbuki oleh pollen dari
tanaman yang
bergenotipe S3S4?
3. Bagaimana
mekanisme pemanfaatan sistem inkompatibilitas untuk proses pemuliaan tanaman?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar